A. PENDAHULUAN
Teknologi--sebagai jembatan antara ilmu (science) dan seni (art)--yang
semakin canggih sehingga tidak lagi ada sekat-sekat antar bangsa dan budaya, persoalan
migrasi, revolusi IPTEK (IMTAQ), genetika, pendidikan, hubungan antar agama,
gender, HAM, dan lain sebagainya.[1]
Perkembangan zaman mau tidak mau menuntut perubahan (world view) dalam
segala bidang tak terkecuali dalam epistemologi pendidikan keislaman, karena
tanda adanya respon yang cepat dengan melihat perkembangan yang ada maka umat
muslimin (bukan kaum Islam) akan semakin jauh tertinggal dan hanya akan menjadi
penonton, konsumen, bahkan korban di tengah ketatnya persaingan global. Keith
ward, menyebutkan empat tahap perkembangan pemikiran manusia, yaitu “local
(oral), canonical (written), critical (research), dan global (technology).[2]
Persoalan yang ada bukan hanya karena diantara umat Islam masih
banyak yang ketinggalan canggihnya tekhnologi (gaptek), tetapi umat Islam saat
ini masih direpotkan dengan berbagai permasalahan diantaranya, Pertama, perang
ideologi yang tak kunjung usai, yaitu antara Sunni, Syiah, Wahabi dan
ideologi yang lain. Kedua, orientalisme yang menginjak-nginjak martabat
para sahabat periwayat hadis. Ketiga, sedikitnya peneliti hadis yang
mampu memberikan pemahaman sahih tentang hadis. Keempat, beredarnya
hadis-hadis palsu di masyarakat. Setidaknya empat hal ini seakan menambah
masalah dalam keilmuan Islam. Sebab, tak jarang banyak umat Islam tertipu
dengan kitab-kitab yang beredar dipasaran baik kitab hadis atau kitab tafsir
bahkan banyak orang tak mampu membedakan mana kitab hadis atau kitab tafsir
yang sesuai dengan aslinya.
Permasalahan problematika hadis berbasis komputer, bertambah
semakin rumit ketika muncul software atau CD hadis di pasaran. Tanpa kita ketahui
dan disadari apakah software atau CD itu dibuat oleh orang yang memiliki
kwalitas tsiqqoh dan dhobit.[3] Berasal
dari ideologi yang baikkah atau malah pembuat software dan CD itu berlatar
belakang orientalis yang ingin merusak Islam
dari panduan utama setelah Al-Qur’an yaitu Hadis Nabi Muhammad Saw. Sehingga
yang perlu di tekankan dalam metode penelusuran hadis di era tekhnologi seperti
saat ini, bukan hanya sisi positifnya namun sisi negatif juga perlu dijelaskan.
Siapa yang bisa menjamin kalau hadis yang terdapat dalam CD atau software yang
beredar dipasaran adalah benar-benar hadis yang sesuai dengan kitab aslinya.[4] Jika
pembuatnya saja tidak diketahui latar belakang keilmuan serta ideologinya. Maka,
patut dicurigai sebab, harga CD atau software itu cukup murah dibanding dengan
kitab aslinya.
Pembahasan ini lebih mengarah kepada bagaimana meneliti hadis yang
terdapat dalam software atau CD yang beredar dipasaran, bisa diyakini
kebenarannya sesuai dengan kitab hadis aslinya.
Serta mulai tahun berapakah kitab hadis yang dijadikan bahan pembanding dengan
software itu bisa dikatakan masih autentik.[5]
B. ANALISIS
Tidak banyak orang yang menulis “sisi lain” dari maraknya software
atau CD yang didalamnya terdiri dari beribu-ribu kitab. Tanpa disadari dengan
harga yang murah dibawah harga kitab aslinya, sudah bisa mendapatkan 16.000
kitab hanya dalam file 23 Gb. Penelitian ini sebenarnya bukan hanya dalam CD saja
tetapi dalam kitab pun mesti ada perbedaan dan itu juga perlu diteliti. Saya
contohkan kitab cetakan Al-Hidayah Surabaya dengan cetakan Beirut
Lebanon saja pasti ada yang berbeda kadang terjadi pengurangan juga penambahan.
Apalagi dalam bentuk software atau CD yang harganya beragam mulai 80.000 sampai
100.000 bahkan uniknya lagi, software itu bisa didapat hanya dengan mengcopy
file atau download gratis di internet.
a.
Penelitian Hadis “Software atau CD” kepada Kitab aslinya.
Sepertinya semua orang saat ini sudah terjangkit firus instanisasi.
Tidak mau lagi bersusah payah membawa sebuah kitab apalagi kitabnya berukuran
besar. Lebih trend lagi jika computer yang di jinjing (laptop) atau gatget
berharga jutaan rupiah maka, anda akan dinilai oleh orang lain sebagai
cendekia. Padahal sebenarnya membawa sebuah kitab itu memiliki unsur barokah[6]
yang oleh masyarakat kontemporer sudah tidak lagi dipercaya. Masyarakat saat
ini lebih cenderung ke arah fashionable dari pada mendapatkan barokah
“yang sifatnya tidak nampak”.
Memang kita sadari kehadiran Maktabah Syamilah[7]
misalnya, memiliki keunggulan-keunggulan dan itu sangat bermanfaat bagi para
mahasiswa, penulis buku dan lain-lain, yang membutuhkan data otentik untuk
perujukan literatur. Namun selama ini kita hanya menyebutkan bahwa teks ini
dikutip dari kitab ….. halaman….. di Maktabah Syamilah versi….. dan belum berani menyebut penerbit…… tahun…..
cetakan ke……. Artinya embel-embel “MS”
itu masih ada dalam daftar rujukan. Ini menunjukkan bahwa ada pembuat “MS” yang
masih belum detail betul dalam penulisannya.
Meskipun saat ini hadir berbagai macam fersi “MS” misalnya Versi
3.48 Edisi Oktober 2012 dengan keunggulan sebagai berikut[8]:
1.
Penomoran
halaman sesuai dengan kitab aslinya, dengan menyebutkan cetakan, tahun,
pengarang, muhaqqiq dan ditempatkan pada folder tersendiri. Sedang kitab yang
penomoran halamannya dilakukan secara otomatis diberi tanda pada folder
tersendiri dengan istilah “ muraqqam aliyan”.
2.
Banyak
terdapat kitab-kitab baru yang tidak tercantum pada edisi sebelumnya, misalnya
Nihayatul Matlab karya Imam Al-Juwaini, Manarul Qori’ karya Hamzah Qasim,
Syarah Jami’ at-Tirmidzi karya Assuyuti dll. Penambahan edisi baru ini kurang
lebih 100 kitab terkenal, belum termasuk edisi update-nya sekitar 100 kitab
lagi.
3.
Banyak
terdapat revisi dari edisi sebelumnya, misalnya kitab Dalilul Falihin dan
Syarah Ibn Alan (Syarah Riyadus Shalihin) yang pada edisi sebelumnya hanya
tercantum juz 1 saja, kini sudah lengkap 2 juz, Syarah Shahih Ibn Hibban kini
sudah lengkap 6 jilid, at-Tafsir al-Muyassar, Siyar A’lam an-Nubala’,
Majallatul Buhuts, Fatawa al-Lajnah ad-Daimah, Aisar at-Tafasir, At-Tadzhib ala
Matnil Ghayah wat Taqrib dan masih banyak lagi.
4.
Kitab-kitab
hadis semakin lengkap dan terpercaya keasliannya. Misalnya shahih bukhari,
dalam edisi ini disajikan beberapa versi, ada yang berharakat dan ada juga yang
penomoran disesuaikan dengan kitab asli yang mu’tamad oleh Syeikh Abdul Baqi,
dilengkapi dengan komentar oleh Dr. Musthafa Dibul Bagha dan dikaitkan dengan
syarahnya serta terdapat layanan takhrijul Hadits.
5.
Pada
edisi baru 2012, antara kitab matan dengan syarahnya tidak hanya dipisahkan
dengan garis dan posisi, tapi juga warnanya dibuat berbeda.
6.
Tampilan
dan isi dari katalog kitab semakin lengkap dan sempurna (tahun, pengarang,
penerbit, cetakan, judul, kota penerbit, biografi pengarang). Pengurutan kitab
didasarkan pada tahun wafat pengarangnya, sehingga bisa dibedakan antara kitab
turots, ashry, salaf dan khalaf.
7.
Jumlah
kitab pada edisi ini 5173 kitab dengan kapasitas 13 GB, belum termasuk kitab
baru yang bisa di update-langsung dari softwarenya sekitar 300 kitab (1 GB) dan
selalu ditambah.
8.
Kalau
dibanding edisi sebelumnya yang mencapai 10.000 kitab, seakan lebih sedikit versi
yang baru ini, namun dari segi kualitas isi, pemilihan kitab, keteraturan
urutan, kelengkapan katalog buku jauh lebih bagus versi yang baru.
9.
Bagi
yang ingin memberikan support finansial kepada tim pembuat “Maktabah Syamilah”
disediakan tombol “al-musahamah (partisipasi)”, dan bisa mengirimkan uang via
Paypal dan beberapa rekening yang ditentukan.
10.
Disediakan
fasilitas setting update otomatis, tanpa harus mengklik menu ” at-tarqiyah
al-hayyah” setiap waktu.
Memang harus diakui kalangan asatidz
(para ustadz) dan ulama cukup terbantu oleh keberadaan program Maktabah
Syamilah. Maktabah Syamilah adalah software pustaka digital yang merupakan
kumpulan kitab-kitab kuning, terdiri dari kurang lebih 1800 kitab dan
dikelompokkan dalam 29 bidang. Jumlah buku (kitab) ini bisa ditambah atau pun
dikurangi, dan bahkan kandungan isi kitabnya bisa dirubah (diedit) oleh setiap
orang yang menggunakannya.
Software ini pada mulanya
diterbitkan oleh jaringan dakwah Salafi Wahabi di dunia Maya, yaitu
“www.shamela.ws” dan “ www.almeshkat.com.” Namun, seiiring dengan perjalanannya
(karena program ini bisa ditambah dan dikurangai dengan kitab-kitab lain),
program ini mengalami berbagai penambahan kitab dari kalangan Ahlusunnah Wal
Jama’ah yang sebenarnya. Dari sekian versi Maktabah Syamilah yang beredar di
tengah umat, semuanya masih menyimpan kitab-kitab berfaham Salafi Wahabi.
Pada edisi terbarunya, program
pustaka digital ini memiliki kurang lebih 31.000 jilid kitab dengan 16.099
judul, berkapasitas 250 Gigabyte. Dilengkapi juga dengan Syamilah PDF, berisi
ribuan jilid kitab yang sesuai dengan versi cetaknya berukuran + 40 Gigabyte.
Penambahan program dan data kitab-kitab dengan versi PDF ini dikreasi oleh
Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-Azhar Mesir. Program Maktabah Syamilah
ini juga sudah ada yang berbahasa Indonesia dengan nama “Maktabah Kubro”.
Karena program ini sangat strategis
bagi kalangan tokoh agama, khususnya asatidz, kiai, dan pengkaji Islam
(yang tentunya mereka adalah panutan yang memiliki banyak pengikut/umat) maka
penulis ingin mengingatkan mereka untuk berhati-hati dari kitab-kitab yang ada
di Program Maktabah Syamilah. Sebab, sebagian dari kitab yang ada di dalamnya
adalah karangan Salafi Wahabi.
Sekadar menyebut contoh saja, di
antara kitab-kitab Salafi Wahabi, atau pun kitab-kitab rujukan ulama
Salafi Wahabi (yang kental dengan faham yang menyimpang, takfir
‘mengkafiran orang Islamyang tidak sefaham’, tasybih
‘menyerupakan Allah dengan makhluq’, dan tajsim ‘penubuhan kepada
Allah’) dalam program Maktabah Syamilah ini adalah :
1. Kitab-kitab Ibnu Taimiyah
2. Kitab-kitab Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah
3. Kitab-kitab Muhammad Nashiruddin
Al-Banani
Selain itu, pada sub-folder “العقيدة”
(Akidah) cukup banyak terdapat kitab Salafi Wahabi, semisal kitab berjudul اصول الايمان, الاصول الثلاثة, dan الكبائر karangan Muhammad ibnu Abdul Wahab (pendiri Salafi
Wahabi), التحذير من البدع karangan Abdul ‘Aziz ibnu Abdullah ibnu Abbas, عقيدة اهل السنة والجماعة dan القول المفيد على كتاب التوحيد karangan Muhammad ibnu Sholih Al-Utsmani,
اسئلة واجوبة فى مسائل الايمان والكفر karangan Ibnu Sholih Al-Fauzan, ايات الاسماء والصفات karangan Muhammad Al-Amin
Asy-Syinqithi, اعتقاد اهل السنة شرح اصحاب الحديث karangan Ibnu Abdurrahman Al-Khumaisi,
الاسلام اصوله ومبادئه karangan Muhammad Ibnu
Abdullah ibnu Sholih As-Suhaim, الايمان والرد على اهل
البدع karangan Abdurrohman Alu
Syaikh, البدع الحولية karangan Abdullah ibnu Abdul Aziz ibnu Ahmad At-Tuwairiji, التوحيد واثبات صفات الرب karangan Ibnu Khuzaimah dan ditahqiq oleh Abdul Aziz ibnu
Ibrohim Asy-Syahwan, الشهادتين معناهما karangan Abdullah ibnu Abdurrahman
Al-Jibrin, الفتاوى والبيانات فى التحذير من ظاهرات
الارجا oleh Lajnah Da’imah
Saudi (Dewan Tetap Ulama Saudi), المفصل فى الرد على
شبهات اعداء الاسلام karangan
Ali ibnu Naif Asy-Syahwad, الوجيز فى عقيدة السلف
الصالح karangan Abdullah ibnu Abdul Hamid Al-Atsari, شرح نواقض الاسلام karangan Abdul ibnu Aziz ibnu Abdullah
Ar-Rajhi, السنة karangan Abdullah ibnu Ahmad ibnu Hanbal, شرح العقيدة الطهوية
karangan Imam Ath-Thohawi yang lurus dan benar (namun karya ini telah
diselewengkan oleh pensyarahnya, Sholih Alu Asy-Syaikh), كيف نفهم التوحيد
karangan Muhammad ibnu Ahmad Basyamil, معتقد اهل السنة
والجماعة فى توحيد الاسماء والصفات karangan Muhammad ibnu Kholifah ibnu
Ali At-Tamimi, نواقض الايمان القولية والفعلية karangan Abdul Aziz ibnu Ali Al-Abdul
Latif, dan sebagainya.
Demikian pula, sub-folder “التفاسير”
juga tidak luput dari faham Salafi Wahabi, yaitu kitab-kitab tafsir yang
ditahqiq oleh ulama mereka. Dalam kitab tahqiqan itu, penjelasan tafsir dan
komentarnya telah disesuaikan dengan selera mereka, seperti Tafsir Al-Qur’an
Al-Azhim karangan Ibnu Katsir yang ditahqiq oleh Sami Muhammad Salamah; Tafsir
Al-Baghawi yang ditahqiq oleh Muhammad Abdullah An-Naim, dan sebagainya.
Secara umum, untuk mengenali
kitab-kitab berfaham Salafi Wahabi yang ada di program Maktabah Syamilah atau
yang lainnya, biasanya kitab-kitab tersebut memiliki ciri:
1. Nama pengarangnya berasal dari Saudi
(ulama Saudi), ataupun disusun oleh kumpulan ulama-ulama Saudi seperti nama
“Lajnah Da’imah” dan “Hai’ah Kibarul Ulama” (Lembaga Ulama Senior).
2. Penerbit kitab aslinya berasal dari
Saudi, jika buku terjemahan, biasanya diterbitkan oleh penerbit-penerbit
tertentu dari kalangan mereka.
3. Kerajaan Saudi pun ikut ambil peran
dalam penyebaran dan pendanaan. Oleh karena itu, buku-buku yang diterbitkan
atas nama “kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah, dan Bimbingan, Kerajaan
Saudi Arabia” sudah dipastikan berfaham Salafi Wahabi.
4. Sering menggunakan istilah-istilah
yang terkesan memonopoli kebenaran, seperti Ahlusunnah, Salaf, Salafus Sholih,
Ahl Bid’ah, Musyrik, Golongan Selamat, Tauhid, Sesat, Pernerbit IslamIlmiah
Terpercaya, dan semisalnya.
5. Kitab-kitab berfaham Salafi Wahabi
selalu menjadikan ulama-ulama mereka sendiri sebagai rujukan/referensi. Yakni
ulama-ulama semisal: Ibnu Taimiyah, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, Ibu Katsir,
Adz-Dzahabi, Al-Albanani, Muhammad ibnu Abdul Wahab, Ibnu Baz, Ibnu Utsaimin,
dan Ibnu Sholih Al-Fauzan.
6. Disebarluaskan secara gratis oleh
website berfaham Salafi Wahabi seperti: www.shamela.ws, www.al-islam.com, ww.almeshkat.com, www.waqfeya.com, dan www.saaid.net. Dua situs terakhir ini agak
moderat, milik anggota jama’ah Ikhwanul Muslimin (IM), meskipun banyak juga
kitab-kitab Salafi Wahabi di dalamnya.[9]
Demikian di antara ciri-ciri kitab
atau buku berfaham Salafi Wahabi, sebuah sekte yang keberadaannya telah
diperingatkan kepada kita oleh baginda Rasullah Saw. jauh sebelum kemunculannya
melalui berbagai sabda-sabda shohihnya terkait kesesatan dan penyimpangan
mereka.
Hal inilah yang saya kira masih dibutuhkan penelitian tentang penelusuran
hadis berbasis komputer. Salah satu metode penelitian hadis ini adalah “studi
komparasi hadis berbasis komputer dengan kitab aslinya”.
Setelah saya teliti, maktabah syamilah dan CD atau hadis-hadis yang
bisa diakses melalui internet, ternyata masih belum memenuhi ketentuan untuk
dijadikan sebagai referensi dalam sebuah karya ilmiah. Sebab dalam amkatabah
syamilah tidak menyebutkan penerbit, tahun, cetakan ke berapa,halaman sesuai
dengan kitab asli. Sehingga saya pikir masih banyak kelemahan untuk dijadikan
sebagai referensi.
b.
Standarisasi Kitab “Autentik”.
Jalan keluar berikutnya untuk menjawab problematika hadis berbasis
komputer, adalah dengan membandingkan antara hadis yang terdapat dalam CD, maktabah
syamilah, atau internet dengan kitab aslinya. Maksud dari sub ini adalah
jika maktabah syamilah akan di bandingkan dengan kitab aslinya maka, perlu ada
standarisasi kitab yang bisa dijamin ke autentikannya. Namun, yang jadi masalah
berikutya adalah standarisasi kitab yang di anggap benar-benar autentik.
Penyebabnya adalah jika pembanding itu adalah kitab-kitab yang
berasal dari Timur Tengah semacam percetakan Dar-Alfikr atau Dar-Alkotob,
ada kecurigaan bahwa kitab itu sudah mengalami perubahan dikurangi dan
ditambahi atau diganti. Begitu pula soal tahun pencetakan kitab itu yang bisa
dianggap autentik kitab cetakan tahun berapa sampai berapa. Inilah yang sampai
saat ini belum menemukan titik terang.
Penulis meneliti bahwa “Tafsir shawi”
itu sebenarnya membongkar
kejahatan wahabi di dalam kitab tafsir “ash-shawi ‘ala tafsir
al-jalalain” yang sudaf diganti oleh wahabi salafi cetakan “darul fikr”
tahun 2002 jilid 3 halaman 379-378 lihat dan simak tulisannya menafsirkan QS. Fathir
ayat 7 diterangkan sebagai berikut:
ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَهُمۡ عَذَابٌ۬
شَدِيدٌ۬ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬
وَأَجۡرٌ۬ كَبِيرٌ (٧(
Artinya:orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala
yang besar. (QS: Fathir: 7)
Didalam tafsir showi tulisan yang ada, sebagai
berikut:
و قيل : هذه الأية نزلت في الخوارج
الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة , و يستحلون بذلك دماء المسلمين و أموالهم ,
لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم يحسبون أنهم
على شيئ
Artinya:“dikatakan
bahwa ayat tersebut di atas diturunkan pada kaum khawarij, yaitu golongan
orang-orang yang suka mentahrif (merubah) al-Qur’an dan hadits nabi. Dengan
demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Hal itu bisa
dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini. Mereka
mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu”.
Tulisan yang selanjutnya,
sebagai berikut:
ألا أنهم هم الكاذبون , استحوذ عليهم
الشيطان , فأنساهم ذكر الله , اولئك حزب الشيطان , ألا ان حزب الشيطان هم الخاسرون
, نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم.
artinya:“ingatlah.
Mereka adalah golongan para pembohong, yang telah dikuasai oleh hawa nafsu
setan. Dan setan itu berusaha melupakan agar mereka tidak ingat atau dzikir
kepada allah swt. Mereka adalah termasuk golongan setan. Sedangkan, golongan
setan itu adalah golongan orang-orang yang merugi. Kami memohon kepada allah
yang maha mulia, semoga allah membinasakan mereka.
Bandingkan: Kitab tafsir Ash-Shawi yang asli. Tafsir
“ash-shawi ‘ala tafsir al-jalalain” yang masih asli dan belum ditahrif
oleh wahabi salafi cetakan pertama “darul fikr” Tahun 1988 jilid 5
halaman 119, tertulis:
و قيل : هذه الأية نزلت في الخوارج
الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة , و يستحلون بذلك دماء المسلمين و
أموالهم , لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم
الوهابية يحسبون أنهم على شيئ
“dikatakan bahwa ayat tersebut di atas diturunkan pada kaum
khawarij, yaitu golongan orang-orang yang suka mentahrif (merubah) al-qur’an
dan hadits nabi. Dengan demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum
muslimin. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa
mereka saat ini. Mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah
hijaz (sekarang mekkah). Golongan tersebut dinamakan “wahabiyyah”. Mereka
mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu.”
Kitab tafsir ash-shawi yang dipalsu
wahabi Tafsir “ash-shawi ‘ala tafsir al-jalalain” yang sudah dipalsukan dan
dihapus oleh wahabi salafi cetakan “darul fikr” tahun 1993 jilid 3 halaman 397,
tertulis:
و قيل : هذه الأية نزلت في الخوارج
الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة , و يستحلون بذلك دماء المسلمين و
أموالهم , لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم………….. يحسبون أنهم على شيئ.
“dikatakan bahwa ayat tersebut di atas diturunkan pada kaum
khawarij, yaitu golongan orang-orang yang suka mentahrif (merubah) al-qur’an
dan hadits nabi. Dengan demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum
muslimin. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa
mereka saat ini………………………………………….. Mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas
sesuatu.”
Sekte wahabi
salafi menghapus kalimat:
“وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية”
“mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah hijaz (sekarang saudi). Golongan tersebut dinamakan “wahabiyyah”.
Inilah yang
saya maksud bahwa kita juga kesulitan untuk menemkan keotentikan sebuah kitab
asli sebagai rujukan atau pembanding dari kitab-kitab yang terdapa dalam
software atau CD bahkan dari internet. Jika semua kitab-kitab yang datang ke
indonesia itu sudah ditahrif, lalu bagaimana kita bisa meneliti keotentikan
tafsir atau hadis sesuai dengan tulisan asli dari pengarang misal imam bukhori
dan imam muslim/
Apa yang saya
hadirkan diatas tentang pengurangan yang dilakukan oleh salafi wahabi terhadap
itab tasfri showi, hanya sebagai bukti kecil saja bahwa dalam kitab tafsir
showi cetakan tahun 2000 dan 1993 saja sudah mengalami perubahan dalam ayat itu
saja. Dan saya masih belum meneliti tafsir ayat-ayat yang lain. Kemungkinan
besar masih banyak tafsir ayat-ayat lain yang mengalami tahrif. Oleh karena itu
kita patut waspada dengan kitab CD atau software yang beredar dipasaran. Jangan
diterima mentah-mentah, harus ditelaah lagi dibandingkan dengan kitab
aslinya.
C. DAFTAR PUSTAKA
Muhtarom, H. M, Reproduksi Ulama Di Era Globalisasi.
Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2005.
Riyanto,Waryani Fajar, artikel “Pendekatan
Integrasi-Interkoneksi Dalam Penelitian” 2012.
http://cahayaqurani.wordpress.com.
Sepuluh Keunggulan Maktabah Syamilah versi 3.47 edisi 2012/ di akses tanggal 05-12-2012.
http://mazzulfa.wordpress.com/2012/08/18/awas
ternyata maktabah syamilah
buatan wahabi/Muhamad Zulfal Arif. di akses tanggal 05-12-2012.
[1]
Muhtarom, Reproduksi
Ulama Di Era Globalisas, h. 44.
[2] Keith Ward,
dalam artikel “Pendekatan Integrasi-Interkoneksi Dalam Penelitian” oleh
Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag. h. 4.
[3] Dua istilah
ini merupakan syarat sebuah hadis berkwalitas shohih maka periwayat hadis harus
memiliki kapasitas keilmuan dan akhlaq yang benar-benar teruji dan terpuji.
[4] Atau meskipun
itu adalah kitab, namun apakah tidak ada kekhawatiran isi hadis telah disisipi
dengan kata lain yang bukan sabda Rasulillah Saw.
[5]
Sebab ada
kekhawatiran dari penulis, kitab-kitab mulai era millenium sudah tidak orisinil
lagi, baik adanya pengurangan atau penambahan isi.
[6]Barokah adalah
ziyadatul khoir (tambahnya kebaikan) karena didalam kitab terdapat ayat-ayat Al-Qur’an,
dan termasuk menghormati ulama yang mengarang kitab.
[7]
Maktabah
syamilah merupakan Software Kitab digital gratis yang awal nya di ciptakan
untuk platform windows, http://boloplekcd.blogspot.com/2012/12/maktabah-syamilah-untuk-android.html
[8]
http://cahayaqurani.wordpress.com.
sepuluh keunggulan maktabah syamilah versi 3.47 edisi 2012/ di akses
tanggal 05-12-2012.
[9]
http://mazzulfa.wordpress.com,
awas ternyata maktabah syamilah buatan wahabi. Muhamad Zulfal Arif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar