Sabtu, 19 Oktober 2013

PROBLEMATIKA HADIS BERBASIS KOMPUTER



A.  PENDAHULUAN
Teknologi--sebagai jembatan antara ilmu (science) dan seni (art)--yang semakin canggih sehingga tidak lagi ada sekat-sekat antar bangsa dan budaya, persoalan migrasi, revolusi IPTEK (IMTAQ), genetika, pendidikan, hubungan antar agama, gender, HAM, dan lain sebagainya.[1] Perkembangan zaman mau tidak mau menuntut perubahan (world view) dalam segala bidang tak terkecuali dalam epistemologi pendidikan keislaman, karena tanda adanya respon yang cepat dengan melihat perkembangan yang ada maka umat muslimin (bukan kaum Islam) akan semakin jauh tertinggal dan hanya akan menjadi penonton, konsumen, bahkan korban di tengah ketatnya persaingan global. Keith ward, menyebutkan empat tahap perkembangan pemikiran manusia, yaitu “local (oral), canonical (written), critical (research), dan global (technology).[2]
Persoalan yang ada bukan hanya karena diantara umat Islam masih banyak yang ketinggalan canggihnya tekhnologi (gaptek), tetapi umat Islam saat ini masih direpotkan dengan berbagai permasalahan diantaranya, Pertama, perang ideologi yang tak kunjung usai, yaitu antara Sunni, Syiah, Wahabi dan ideologi yang lain. Kedua, orientalisme yang menginjak-nginjak martabat para sahabat periwayat hadis. Ketiga, sedikitnya peneliti hadis yang mampu memberikan pemahaman sahih tentang hadis. Keempat, beredarnya hadis-hadis palsu di masyarakat. Setidaknya empat hal ini seakan menambah masalah dalam keilmuan Islam. Sebab, tak jarang banyak umat Islam tertipu dengan kitab-kitab yang beredar dipasaran baik kitab hadis atau kitab tafsir bahkan banyak orang tak mampu membedakan mana kitab hadis atau kitab tafsir yang sesuai dengan aslinya.
Permasalahan problematika hadis berbasis komputer, bertambah semakin rumit ketika muncul software atau CD hadis di pasaran. Tanpa kita ketahui dan disadari apakah software atau CD itu dibuat oleh orang yang memiliki kwalitas tsiqqoh dan dhobit.[3] Berasal dari ideologi yang baikkah atau malah pembuat software dan CD itu berlatar belakang orientalis yang ingin merusak Islam  dari panduan utama setelah Al-Qur’an yaitu Hadis Nabi Muhammad Saw. Sehingga yang perlu di tekankan dalam metode penelusuran hadis di era tekhnologi seperti saat ini, bukan hanya sisi positifnya namun sisi negatif juga perlu dijelaskan. Siapa yang bisa menjamin kalau hadis yang terdapat dalam CD atau software yang beredar dipasaran adalah benar-benar hadis yang sesuai dengan kitab aslinya.[4] Jika pembuatnya saja tidak diketahui latar belakang keilmuan serta ideologinya. Maka, patut dicurigai sebab, harga CD atau software itu cukup murah dibanding dengan kitab aslinya.
Pembahasan ini lebih mengarah kepada bagaimana meneliti hadis yang terdapat dalam software atau CD yang beredar dipasaran, bisa diyakini kebenarannya sesuai dengan  kitab hadis aslinya. Serta mulai tahun berapakah kitab hadis yang dijadikan bahan pembanding dengan software itu bisa dikatakan masih autentik.[5]

B.  ANALISIS
Tidak banyak orang yang menulis “sisi lain” dari maraknya software atau CD yang didalamnya terdiri dari beribu-ribu kitab. Tanpa disadari dengan harga yang murah dibawah harga kitab aslinya, sudah bisa mendapatkan 16.000 kitab hanya dalam file 23 Gb. Penelitian ini sebenarnya bukan hanya dalam CD saja tetapi dalam kitab pun mesti ada perbedaan dan itu juga perlu diteliti. Saya contohkan kitab cetakan Al-Hidayah Surabaya dengan cetakan Beirut Lebanon saja pasti ada yang berbeda kadang terjadi pengurangan juga penambahan. Apalagi dalam bentuk software atau CD yang harganya beragam mulai 80.000 sampai 100.000 bahkan uniknya lagi, software itu bisa didapat hanya dengan mengcopy file atau download gratis di internet.
a.    Penelitian Hadis “Software atau CD” kepada Kitab aslinya.
Sepertinya semua orang saat ini sudah terjangkit firus instanisasi. Tidak mau lagi bersusah payah membawa sebuah kitab apalagi kitabnya berukuran besar. Lebih trend lagi jika computer yang di jinjing (laptop) atau gatget berharga jutaan rupiah maka, anda akan dinilai oleh orang lain sebagai cendekia. Padahal sebenarnya membawa sebuah kitab itu memiliki unsur barokah[6] yang oleh masyarakat kontemporer sudah tidak lagi dipercaya. Masyarakat saat ini lebih cenderung ke arah fashionable dari pada mendapatkan barokah “yang sifatnya tidak nampak”.
Memang kita sadari kehadiran Maktabah Syamilah[7] misalnya, memiliki keunggulan-keunggulan dan itu sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, penulis buku dan lain-lain, yang membutuhkan data otentik untuk perujukan literatur. Namun selama ini kita hanya menyebutkan bahwa teks ini dikutip dari kitab ….. halaman….. di Maktabah Syamilah versi…..  dan belum berani menyebut penerbit…… tahun….. cetakan ke…….  Artinya embel-embel “MS” itu masih ada dalam daftar rujukan. Ini menunjukkan bahwa ada pembuat “MS” yang masih belum detail betul dalam penulisannya.
Meskipun saat ini hadir berbagai macam fersi “MS” misalnya Versi 3.48 Edisi Oktober 2012 dengan keunggulan sebagai berikut[8]:
1.    Penomoran halaman sesuai dengan kitab aslinya, dengan menyebutkan cetakan, tahun, pengarang, muhaqqiq dan ditempatkan pada folder tersendiri. Sedang kitab yang penomoran halamannya dilakukan secara otomatis diberi tanda pada folder tersendiri dengan istilah “ muraqqam aliyan”.
2.    Banyak terdapat kitab-kitab baru yang tidak tercantum pada edisi sebelumnya, misalnya Nihayatul Matlab karya Imam Al-Juwaini, Manarul Qori’ karya Hamzah Qasim, Syarah Jami’ at-Tirmidzi karya Assuyuti dll. Penambahan edisi baru ini kurang lebih 100 kitab terkenal, belum termasuk edisi update-nya sekitar 100 kitab lagi.
3.    Banyak terdapat revisi dari edisi sebelumnya, misalnya kitab Dalilul Falihin dan Syarah Ibn Alan (Syarah Riyadus Shalihin) yang pada edisi sebelumnya hanya tercantum juz 1 saja, kini sudah lengkap 2 juz, Syarah Shahih Ibn Hibban kini sudah lengkap 6 jilid, at-Tafsir al-Muyassar, Siyar A’lam an-Nubala’, Majallatul Buhuts, Fatawa al-Lajnah ad-Daimah, Aisar at-Tafasir, At-Tadzhib ala Matnil Ghayah wat Taqrib dan masih banyak lagi.
4.    Kitab-kitab hadis semakin lengkap dan terpercaya keasliannya. Misalnya shahih bukhari, dalam edisi ini disajikan beberapa versi, ada yang berharakat dan ada juga yang penomoran disesuaikan dengan kitab asli yang mu’tamad oleh Syeikh Abdul Baqi, dilengkapi dengan komentar oleh Dr. Musthafa Dibul Bagha dan dikaitkan dengan syarahnya serta terdapat layanan takhrijul Hadits.
5.    Pada edisi baru 2012, antara kitab matan dengan syarahnya tidak hanya dipisahkan dengan garis dan posisi, tapi juga warnanya dibuat berbeda.
6.    Tampilan dan isi dari katalog kitab semakin lengkap dan sempurna (tahun, pengarang, penerbit, cetakan, judul, kota penerbit, biografi pengarang). Pengurutan kitab didasarkan pada tahun wafat pengarangnya, sehingga bisa dibedakan antara kitab turots, ashry, salaf dan khalaf.
7.    Jumlah kitab pada edisi ini 5173 kitab dengan kapasitas 13 GB, belum termasuk kitab baru yang bisa di update-langsung dari softwarenya sekitar 300 kitab (1 GB) dan selalu ditambah.
8.    Kalau dibanding edisi sebelumnya yang mencapai 10.000 kitab, seakan lebih sedikit versi yang baru ini, namun dari segi kualitas isi, pemilihan kitab, keteraturan urutan, kelengkapan katalog buku jauh lebih bagus versi yang baru.
9.    Bagi yang ingin memberikan support finansial kepada tim pembuat “Maktabah Syamilah” disediakan tombol “al-musahamah (partisipasi)”, dan bisa mengirimkan uang via Paypal dan beberapa rekening yang ditentukan.
10.     Disediakan fasilitas setting update otomatis, tanpa harus mengklik menu ” at-tarqiyah al-hayyah” setiap waktu.
Memang harus diakui kalangan asatidz (para ustadz) dan ulama cukup terbantu oleh keberadaan program Maktabah Syamilah. Maktabah Syamilah adalah software pustaka digital yang merupakan kumpulan kitab-kitab kuning, terdiri dari kurang lebih 1800 kitab dan dikelompokkan dalam 29 bidang. Jumlah buku (kitab) ini bisa ditambah atau pun dikurangi, dan bahkan kandungan isi kitabnya bisa dirubah (diedit) oleh setiap orang yang menggunakannya. 
Software ini pada mulanya diterbitkan oleh jaringan dakwah Salafi Wahabi di dunia Maya, yaitu “www.shamela.ws” dan “ www.almeshkat.com.” Namun, seiiring dengan perjalanannya (karena program ini bisa ditambah dan dikurangai dengan kitab-kitab lain), program ini mengalami berbagai penambahan kitab dari kalangan Ahlusunnah Wal Jama’ah yang sebenarnya. Dari sekian versi Maktabah Syamilah yang beredar di tengah umat, semuanya masih menyimpan kitab-kitab berfaham Salafi Wahabi.
Pada edisi terbarunya, program pustaka digital ini memiliki kurang lebih 31.000 jilid kitab dengan 16.099 judul, berkapasitas 250 Gigabyte. Dilengkapi juga dengan Syamilah PDF, berisi ribuan jilid kitab yang sesuai dengan versi cetaknya berukuran + 40 Gigabyte. Penambahan program dan data kitab-kitab dengan versi PDF ini dikreasi oleh Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-Azhar Mesir. Program Maktabah Syamilah ini juga sudah ada yang berbahasa Indonesia dengan nama “Maktabah Kubro”.  
Karena program ini sangat strategis bagi kalangan tokoh agama, khususnya asatidz, kiai, dan pengkaji Islam (yang tentunya mereka adalah panutan yang memiliki banyak pengikut/umat) maka penulis ingin mengingatkan mereka untuk berhati-hati dari kitab-kitab yang ada di Program Maktabah Syamilah. Sebab, sebagian dari kitab yang ada di dalamnya adalah karangan Salafi Wahabi.
Sekadar menyebut contoh saja, di antara kitab-kitab Salafi Wahabi, atau pun kitab-kitab rujukan ulama Salafi Wahabi (yang kental dengan faham yang menyimpang, takfir ‘mengkafiran orang Islamyang tidak sefaham’, tasybih ‘menyerupakan Allah dengan makhluq’, dan tajsim ‘penubuhan kepada Allah’) dalam program Maktabah Syamilah ini adalah :
1.      Kitab-kitab Ibnu Taimiyah
2.      Kitab-kitab Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah  
3.      Kitab-kitab Muhammad Nashiruddin Al-Banani  
Selain itu, pada sub-folder “العقيدة” (Akidah) cukup banyak terdapat kitab Salafi Wahabi, semisal kitab berjudul اصول الايمان, الاصول الثلاثة, dan الكبائر karangan Muhammad ibnu Abdul Wahab (pendiri Salafi Wahabi), التحذير من البدع karangan Abdul ‘Aziz ibnu Abdullah ibnu Abbas, عقيدة اهل السنة والجماعة dan القول المفيد على كتاب التوحيد karangan Muhammad ibnu Sholih Al-Utsmani, اسئلة واجوبة فى مسائل الايمان والكفر karangan Ibnu Sholih Al-Fauzan, ايات الاسماء والصفات karangan Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi, اعتقاد اهل السنة شرح اصحاب الحديث karangan Ibnu Abdurrahman Al-Khumaisi, الاسلام اصوله ومبادئه karangan Muhammad Ibnu Abdullah ibnu Sholih As-Suhaim, الايمان والرد على اهل البدع karangan Abdurrohman Alu Syaikh, البدع الحولية karangan Abdullah ibnu Abdul Aziz ibnu Ahmad At-Tuwairiji, التوحيد واثبات صفات الرب karangan Ibnu Khuzaimah dan ditahqiq oleh Abdul Aziz ibnu Ibrohim Asy-Syahwan, الشهادتين معناهما karangan Abdullah ibnu Abdurrahman Al-Jibrin, الفتاوى والبيانات فى التحذير من ظاهرات الارجا oleh Lajnah Da’imah Saudi (Dewan Tetap Ulama Saudi), المفصل فى الرد على شبهات اعداء الاسلام karangan Ali ibnu Naif Asy-Syahwad, الوجيز فى عقيدة السلف الصالح karangan Abdullah ibnu Abdul Hamid Al-Atsari, شرح نواقض الاسلام karangan Abdul ibnu Aziz ibnu Abdullah Ar-Rajhi, السنة karangan Abdullah ibnu Ahmad ibnu Hanbal, شرح العقيدة الطهوية karangan Imam Ath-Thohawi yang lurus dan benar (namun karya ini telah diselewengkan oleh pensyarahnya, Sholih Alu Asy-Syaikh), كيف نفهم التوحيد karangan Muhammad ibnu Ahmad Basyamil, معتقد اهل السنة والجماعة فى توحيد الاسماء والصفات karangan Muhammad ibnu Kholifah ibnu Ali At-Tamimi, نواقض الايمان القولية والفعلية karangan Abdul Aziz ibnu Ali Al-Abdul Latif, dan sebagainya. 
Demikian pula, sub-folder “التفاسير juga tidak luput dari faham Salafi Wahabi, yaitu kitab-kitab tafsir yang ditahqiq oleh ulama mereka. Dalam kitab tahqiqan itu, penjelasan tafsir dan komentarnya telah disesuaikan dengan selera mereka, seperti Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim karangan Ibnu Katsir yang ditahqiq oleh Sami Muhammad Salamah; Tafsir Al-Baghawi yang ditahqiq oleh Muhammad Abdullah An-Naim, dan sebagainya.  
Secara umum, untuk mengenali kitab-kitab berfaham Salafi Wahabi yang ada di program Maktabah Syamilah atau yang lainnya, biasanya kitab-kitab tersebut memiliki ciri:
1.    Nama pengarangnya berasal dari Saudi (ulama Saudi), ataupun disusun oleh kumpulan ulama-ulama Saudi seperti nama “Lajnah Da’imah” dan “Hai’ah Kibarul Ulama” (Lembaga Ulama Senior).
2.    Penerbit kitab aslinya berasal dari Saudi, jika buku terjemahan, biasanya diterbitkan oleh penerbit-penerbit tertentu dari kalangan mereka.
3.    Kerajaan Saudi pun ikut ambil peran dalam penyebaran dan pendanaan. Oleh karena itu, buku-buku yang diterbitkan atas nama “kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah, dan Bimbingan, Kerajaan Saudi Arabia” sudah dipastikan berfaham Salafi Wahabi.
4.    Sering menggunakan istilah-istilah yang terkesan memonopoli kebenaran, seperti Ahlusunnah, Salaf, Salafus Sholih, Ahl Bid’ah, Musyrik, Golongan Selamat, Tauhid, Sesat, Pernerbit IslamIlmiah Terpercaya, dan semisalnya.
5.    Kitab-kitab berfaham Salafi Wahabi selalu menjadikan ulama-ulama mereka sendiri sebagai rujukan/referensi. Yakni ulama-ulama semisal: Ibnu Taimiyah, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, Ibu Katsir, Adz-Dzahabi, Al-Albanani, Muhammad ibnu Abdul Wahab, Ibnu Baz, Ibnu Utsaimin, dan Ibnu Sholih Al-Fauzan.
6.    Disebarluaskan secara gratis oleh website berfaham Salafi Wahabi seperti: www.shamela.ws, www.al-islam.com, ww.almeshkat.com, www.waqfeya.com, dan www.saaid.net. Dua situs terakhir ini agak moderat, milik anggota jama’ah Ikhwanul Muslimin (IM), meskipun banyak juga kitab-kitab Salafi Wahabi di dalamnya.[9]
Demikian di antara ciri-ciri kitab atau buku berfaham Salafi Wahabi, sebuah sekte yang keberadaannya telah diperingatkan kepada kita oleh baginda Rasullah Saw. jauh sebelum kemunculannya melalui berbagai sabda-sabda shohihnya terkait kesesatan dan penyimpangan mereka.
Hal inilah yang saya kira masih dibutuhkan penelitian tentang penelusuran hadis berbasis komputer. Salah satu metode penelitian hadis ini adalah “studi komparasi hadis berbasis komputer dengan kitab aslinya”.
Setelah saya teliti, maktabah syamilah dan CD atau hadis-hadis yang bisa diakses melalui internet, ternyata masih belum memenuhi ketentuan untuk dijadikan sebagai referensi dalam sebuah karya ilmiah. Sebab dalam amkatabah syamilah tidak menyebutkan penerbit, tahun, cetakan ke berapa,halaman sesuai dengan kitab asli. Sehingga saya pikir masih banyak kelemahan untuk dijadikan sebagai referensi.
b.   Standarisasi Kitab “Autentik”.
Jalan keluar berikutnya untuk menjawab problematika hadis berbasis komputer, adalah dengan membandingkan antara hadis yang terdapat dalam CD, maktabah syamilah, atau internet dengan kitab aslinya. Maksud dari sub ini adalah jika maktabah syamilah akan di bandingkan dengan kitab aslinya maka, perlu ada standarisasi kitab yang bisa dijamin ke autentikannya. Namun, yang jadi masalah berikutya adalah standarisasi kitab yang di anggap benar-benar autentik.  
Penyebabnya adalah jika pembanding itu adalah kitab-kitab yang berasal dari Timur Tengah semacam percetakan Dar-Alfikr atau Dar-Alkotob, ada kecurigaan bahwa kitab itu sudah mengalami perubahan dikurangi dan ditambahi atau diganti. Begitu pula soal tahun pencetakan kitab itu yang bisa dianggap autentik kitab cetakan tahun berapa sampai berapa. Inilah yang sampai saat ini belum menemukan titik terang.
Penulis meneliti bahwa “Tafsir shawi” itu sebenarnya membongkar kejahatan wahabi di dalam kitab tafsir “ash-shawi ‘ala tafsir al-jalalain” yang sudaf diganti oleh wahabi salafi cetakan “darul fikr” tahun 2002 jilid 3 halaman 379-378 lihat dan simak tulisannya menafsirkan QS. Fathir ayat 7 diterangkan sebagai berikut:

ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ شَدِيدٌ۬ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬ وَأَجۡرٌ۬ كَبِيرٌ (

Artinya:orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS: Fathir: 7)


Didalam tafsir showi tulisan yang ada, sebagai berikut:

و قيل : هذه الأية نزلت في الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة , و يستحلون بذلك دماء المسلمين و أموالهم , لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم يحسبون أنهم على شيئ

 Artinya:“dikatakan bahwa ayat tersebut di atas diturunkan pada kaum khawarij, yaitu golongan orang-orang yang suka mentahrif (merubah) al-Qur’an dan hadits nabi. Dengan demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini. Mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu”.

Tulisan yang selanjutnya, sebagai berikut:

ألا أنهم هم الكاذبون , استحوذ عليهم الشيطان , فأنساهم ذكر الله , اولئك حزب الشيطان , ألا ان حزب الشيطان هم الخاسرون , نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم. 

artinya:“ingatlah. Mereka adalah golongan para pembohong, yang telah dikuasai oleh hawa nafsu setan. Dan setan itu berusaha melupakan agar mereka tidak ingat atau dzikir kepada allah swt. Mereka adalah termasuk golongan setan. Sedangkan, golongan setan itu adalah golongan orang-orang yang merugi. Kami memohon kepada allah yang maha mulia, semoga allah membinasakan mereka.

Bandingkan: Kitab tafsir Ash-Shawi yang asli. Tafsir “ash-shawi ‘ala tafsir al-jalalain” yang masih asli dan belum ditahrif oleh wahabi salafi cetakan pertama “darul fikr” Tahun 1988 jilid 5 halaman 119, tertulis:
و قيل : هذه الأية نزلت في الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة , و يستحلون بذلك دماء المسلمين و أموالهم , لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية يحسبون أنهم على شيئ
“dikatakan bahwa ayat tersebut di atas diturunkan pada kaum khawarij, yaitu golongan orang-orang yang suka mentahrif (merubah) al-qur’an dan hadits nabi. Dengan demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini. Mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah hijaz (sekarang mekkah). Golongan tersebut dinamakan “wahabiyyah”. Mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu.”
Kitab tafsir ash-shawi yang dipalsu wahabi Tafsir “ash-shawi ‘ala tafsir al-jalalain” yang sudah dipalsukan dan dihapus oleh wahabi salafi cetakan “darul fikr” tahun 1993 jilid 3 halaman 397, tertulis:
و قيل : هذه الأية نزلت في الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة , و يستحلون بذلك دماء المسلمين و أموالهم , لما هو مشاهد الأن فى نظائرهم………….. يحسبون أنهم على شيئ.
“dikatakan bahwa ayat tersebut di atas diturunkan pada kaum khawarij, yaitu golongan orang-orang yang suka mentahrif (merubah) al-qur’an dan hadits nabi. Dengan demikian, mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Hal itu bisa dibuktikan, karena adanya suatu kesaksian pada bangsa mereka saat ini………………………………………….. Mereka mengira bahwa mereka berkuasa atas sesuatu.”
Sekte wahabi salafi menghapus kalimat:

وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية

“mereka adalah golongan orang-orang yang berasal dari tanah hijaz (sekarang saudi). Golongan tersebut dinamakan “wahabiyyah”.

Inilah yang saya maksud bahwa kita juga kesulitan untuk menemkan keotentikan sebuah kitab asli sebagai rujukan atau pembanding dari kitab-kitab yang terdapa dalam software atau CD bahkan dari internet. Jika semua kitab-kitab yang datang ke indonesia itu sudah ditahrif, lalu bagaimana kita bisa meneliti keotentikan tafsir atau hadis sesuai dengan tulisan asli dari pengarang misal imam bukhori dan imam muslim/
Apa yang saya hadirkan diatas tentang pengurangan yang dilakukan oleh salafi wahabi terhadap itab tasfri showi, hanya sebagai bukti kecil saja bahwa dalam kitab tafsir showi cetakan tahun 2000 dan 1993 saja sudah mengalami perubahan dalam ayat itu saja. Dan saya masih belum meneliti tafsir ayat-ayat yang lain. Kemungkinan besar masih banyak tafsir ayat-ayat lain yang mengalami tahrif. Oleh karena itu kita patut waspada dengan kitab CD atau software yang beredar dipasaran. Jangan diterima mentah-mentah, harus ditelaah lagi dibandingkan dengan kitab aslinya. 

C.  DAFTAR PUSTAKA
Muhtarom, H. M, Reproduksi Ulama Di Era Globalisasi. Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2005.
Riyanto,Waryani Fajar, artikel “Pendekatan Integrasi-Interkoneksi Dalam Penelitian” 2012.
http://cahayaqurani.wordpress.com. Sepuluh Keunggulan Maktabah Syamilah versi 3.47 edisi 2012/ di akses tanggal 05-12-2012.
http://mazzulfa.wordpress.com/2012/08/18/awas ternyata maktabah syamilah buatan wahabi/Muhamad Zulfal Arif. di akses tanggal 05-12-2012.





[1] Muhtarom, Reproduksi Ulama Di Era Globalisas, h. 44.
[2] Keith Ward, dalam artikel “Pendekatan Integrasi-Interkoneksi Dalam Penelitian” oleh Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag. h. 4.
[3] Dua istilah ini merupakan syarat sebuah hadis berkwalitas shohih maka periwayat hadis harus memiliki kapasitas keilmuan dan akhlaq yang benar-benar teruji dan terpuji.
[4] Atau meskipun itu adalah kitab, namun apakah tidak ada kekhawatiran isi hadis telah disisipi dengan kata lain yang bukan sabda Rasulillah Saw.
[5] Sebab ada kekhawatiran dari penulis, kitab-kitab mulai era millenium sudah tidak orisinil lagi, baik adanya pengurangan atau penambahan isi.
[6]Barokah adalah ziyadatul khoir (tambahnya kebaikan) karena didalam kitab terdapat ayat-ayat Al-Qur’an, dan termasuk menghormati ulama yang mengarang kitab.
[7] Maktabah syamilah merupakan Software Kitab digital gratis yang awal nya di ciptakan untuk platform windows, http://boloplekcd.blogspot.com/2012/12/maktabah-syamilah-untuk-android.html
[8] http://cahayaqurani.wordpress.com. sepuluh keunggulan maktabah syamilah versi 3.47 edisi 2012/ di akses tanggal 05-12-2012.
[9] http://mazzulfa.wordpress.com, awas ternyata maktabah syamilah buatan wahabi. Muhamad Zulfal Arif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar